Anies Butuh Rp343 Miliar untuk Formula E, Bisa Untung Rp1,2 Triliun

Formula E


RELAWAN BARAK -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim butuh dana hingga US$24,1 juta atau setara Rp343 miliar bagi ibu kota Indonesia menggelar Formula E.

Anies membeberkan pengeluaran tersebut sambil membandingkan biaya ajang balapan internasional lainnya.

"Saya beri daftarnya ya, untuk MotoGP biaya penyelenggaraannya US$7 hingga 9 juta, untuk F1 US$29,4 juta, formula E US$24,1 juta. Ini dolar Amerika ya," kata Anies di kawasan GBK, Selasa (13/8).

Anies juga membandingkan biaya untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia ialah sebesar US$11,6 miliar. Angka ini terakhir, kata Anies, dipakai untuk Rusia saat menjadi tuan rumah perhelatan internasional.

"Kalau kita berencana untuk jadi tuan rumah. Piala Dunia. Kita harus pikirkan, Rusia saja ongkosnya US$11,6 miliar, jadi memang selalu ada biaya yang harus dikeluarkan," jelas Anies.

Menurut Anies, jumlah yang dibayarkan untuk menjadi penyelenggara sangat wajar. Perhelatan internasional memang membutuhkan uang untuk menjadi tuan rumah, termasuk Asian Games sekali pun.

"Apakah Anda menyelenggarakan GP, F1, apakah Anda menjadi tuan rumah Piala Dunia, semua ada komitmen atau biaya yang harus dikeluarkan oleh penyelenggara," jelas Anies.

"Kita [Indonesia] menyelenggarakan Asian Games juga mengeluarkan biaya. Anda selenggarakan GP anda menyelenggarakan F1, apakah Anda jadi tuan rumah Piala Dunia, ada komitmen atau biaya yang harus dikeluarkan oleh penyelenggara," lanjut dia.

Sementara itu, biaya yang sudah dibicarakan saat ini hanya bersumber dari APBD DKI Jakarta. Belum ada pembicaraan lebih lanjut soal pemerintah pusat memberikan dana atau pun tidak.

Anies optimistis perhelatan ini akan disetujui oleh DPRD DKI Jakarta. Dia juga menegaskan bahwa kajian dari penyelenggara sudah selesai dilaksanakan.

"Insyaallah jadi, tapi waktunya persisnya, saya hanya bisa umumkan ketika bersama dengan pihak FE-nya. Kajiannya sudah selesai dan insyaallah (disetujui DPRD)," tutup dia.

Bisa Keruk Rp1,2 Triliun

Dengan dana tersebut, Anies menegaskan manfaatnya akan sangat besar bagi Jakarta dari sisi perekonomian daerah. Dia memperkirakan Jakarta berpotensi meraih pendapatan hingga Rp1,2 triliun.

"Apalagi kita tahu perekonomian pertumbuhan perekonomian kita sedang turun. Kita perlu kegiatan yang menggerakkan perekonomian yang lebih baik lagi," kata Anies.

"Jadi kita keluarkan biaya tapi akan dapat Rp1,2 triliun. itu baru prediksi konservatif. Apalagi kalau asumsi penonton dan lain-lain sangat konservatif sekali. Supaya kita lebih hati-hati. Jadi insyaallah bisa lebih besar lagi."

Seluruh proses pembiayaan sudah Anies laporkan ke Presiden Joko Widodo. Ia mengatakan bahwa Jokowi sangat mendukung gelaran tersebut dilaksanakan di Jakarta. Perhelatan itu, kata Anies, memiliki dampak langsung dan tidak langsung bagi Indonesia.

"Tadi betul saya bertemu dengan Pak Presiden, melaporkan tentang rencana penyelenggaraan Formula E dan beliau memberikan dukungan karena penting sekali buat Indonesia. Dalam istilah beliau, ada faedah tangible dan ada faedah yang non-tangible," ujar Anies.

Adapun dampak tidak langsungnya ialah Indonesia menjadi lebih terekspose oleh dunia luar. Kemudian Jakarta akan lebih banyak diketahui oleh orang lain sehingga mengundang berbagai macam turis datang ke ibu kota.

"Yang tangible, dia menggerakkan perekonomian karena meskipun penyelenggaraan itu tentu ada biaya, tapi pergerakan perekonomiannya dalam proyeksi konservatif saja, itu diperkirakan Rp 1,2 triliun," ujar Anies.

"Jadi angka pergerakan perekonomiannya dan tadi ada studi feasibility-nya ada dan tadi kita diskusikan itu. Beliau sangat mendukung dan bahkan berharap hal-hal seperti ini lebih banyak lagi terjadi di Indonesia," lanjut Anies. (sumber)
Share on Google Plus

About Wish Me Luck

Anies Baswedan bersama Sandiaga Uno memenangkan pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta pada 2017 setelah melewati dua putaran. Didukung oleh Gerindra, PKS, PBB, Partai Idaman, SI dan sejumlah elemen masyarakat, pasangan ini menang atas 57,95% suara, dukungan tertinggi dalam pemilihan umum gubernur Jakarta. Anies memulai masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2017.

0 komentar:

Posting Komentar